Rabu, 14 Maret 2012

Sinopsis Film Narnia

Sinopsis Narnia All Series

Seri 1 The Chronicles of Narnia:

The Magician’s Nephew

Karya: C.S. Lewis

Diggory Kirke dan Polly Plummer datang pada awal masa Narnia. Hal ini disebabkan karena mereka memakai cincin yang diberikan Paman Andrew (pamannya Diggory) yang sudah lama berkutat meneliti cincin itu. Dan Diggory dan Polly yang sudah sampai di negeri asing itu melihat patung-patung bangsawan, dan di ujung terdapat patung yang sangat cantik, tetapi juga menyiratkan kekejaman. Di sebelahnya, terdapat bel dan palu yang bertuliskan pilihan: bunyikan bel dan hadapi bahaya atau akan mati penasaran. Diggory memenangkan perdebatan sengit dengan Polly, Diggory membunyikan bel itu. Kemudian patung wanita cantik itu bergerak dan bertingkah seperti manusia. Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Jadis, Ratu Agung. Kemudian secara tidak sengaja Jadis akhirnya terbawa oleh Diggory dan Polly kembali ke London. Paman Andrew sangat mengagumi kencantikan Jadis. Tapi ternyata kelakuan Jadis sangat tidak menyenangkan. Saat itu Jadis berjalan-jalan bersama Paman Andrew menaiki kereta kuda sewaaan. Jadis membuat kekacuan hingga Diggory dan Polly turun tangan. Mereka membawa Jadis, Paman Andrew, si kusir kereta bersama kudanya kembali ke tanah asing itu lagi dengan cincin. Di sana, mereka melihat sosok singa yang sedang membuat pohon-pohon dan menjadikan hewan bisa berbicara, salah satu termasuk hewan yang bisa bicara tadi itu adalah kuda si kusir. Jadis segera lari ketakutan. Diggory menghampiri singa itu yang bernama Aslan. Dia meminta untuk diberikan sesuatu agar bisa menyembuhkan ibunya. Diggory menjelaskan bahwa dialah yang membangunkan Jadis, yang tak lain adalah penyihir jahat yang kelak akan menjadi ancaman bagi Narnia. Aslan mengatakan bahwa Diggory harus memetik apel di daerah Barat untuk ditanam bijinya agar Jadis tidak bisa masuk ke Narnia. Akhirnya Diggory pergi bersama Polly dan si kuda milik kusir yang telah diubah oleh Aslan menjadi kuda bersayap dan diberi nama Fledge. Ketika mereka sampai, Diggory memetik apel itu. Dan dilihatnya Jadis di sana, dia membujuk Diggory agar memetik apel hanya satu untuk ibunya. Tapi Diggory tidak terpengaruh, dia memetik apel itu dan bergegas pergi. Ketika sampai kembali di negeri asing itu yang sudah diberi nama Narnia, penanaman pohon apel itu pun dimulai. Setelah itu, dilakukan pengangkatan Raja-Ratu baru Narnia, yaitu Raja Frank dan Ratu Helen, yang tak lain adalah si kusir dan istrinya. Aslan membolehkan Diggory membawa apel itu untuk ibunya. Setelah itu, mereka semua dipulangkan kembali ke London oleh Aslan. Diggory segera memberikan apel itu untuk ibunya, dan ibunya pun sembuh. Kemudian enam minggu setelah itu, keluarga Diggory mendapat warisan rumah besar di pedesaan yang indah. Polly dan Diggory selamanya berteman baik. Pohon apel itu bijinya ditanam di belakang rumah dan menghasilkan apel-apel yang bagus, Tapi suatu hari pohon itu terkena badai besar, dan Diggory Kirke yang sudah menjadi pria paro baya yang terkenal menjadi Professor Kirke memutuskan untuk membuat pohon itu menjadi lemari pakaian. Walaupun Diggory tidak menemukan keanehan pada lemari itu, tetapi ada orang-orang yang beruntung yang bisa memasuki lemari itu suatu saat nanti. Dan petualangan yang baru pun akan dimulai.

Seri 2 The Chronicles of Narnia

The Lion, the Witch, and the Wardrobe

Karya: C.S Lewis

Peter Pevensie, Susan Pevensie, Edmund Pevensie, dan Lucy Pevensie diungsikan ke rumah Profesor Diggory Kirke karena Perang Dunia. Suatu hari, pada waktu mereka bermain petak umpet di rumah itu, Lucy menemukan lemari pakaian, dan dia memutuskan untuk bersembunyi di sana. Lucy sangat terkejut melihat di dalamnya terdapat negeri yang bernama Narnia, dan di sana dia bertemu seekor faun bernama Mr. Tumnus yang mengatakan bahwa Narnia sedang dikutuk oleh penyihir putih bernama Jadis selama beratus-ratus tahun dengan musim dingin yang panjang. Akhirnya, setelah Lucy berhasil membawa kakak-kakaknya ke Narnia, mereka berpetualang di sana. Edmund yang pernah ke Narnia sebelumnya (setelah Lucy) ternyata bersekongkol dengan Jadis dengan dijanjikan menjadi Raja Narnia, tetapi dengan syarat dia harus membawa tiga saudaranya sebagai pelayan. Padahal, Edmund hanyalah sebagai pancingan agar semua anak itu tertangkap dan Jadis ingin membunuh mereka semua. Karena ada ramalan mengatakan bahwa akan datang dua putra Adam dan dua putri Hawa yang akan membebaskan Narnia dari musim dingin yang panjang ini dan mengalahkan Jadis. Untuk membebaskan Edmund, Peter dan kedua adiknya harus menemui Aslan untuk meminta pertolongan. Mereka dibantu oleh Pak dan Bu Berang-berang untuk menemui Aslan. Di tengah perjalanan, keajaiban terjadi, kekuatan Jadis melemah dan musim dingin ini berganti menjadi musim semi yang indah. Ketika mereka akhirnya berhasil menemui Aslan, ternyata Aslan bersedia membantu. Akhirnya Edmund berhasil bebas. Tapi tiba-tiba Jadis datang dan meminta Edmund kembali, Aslan pun turun tangan. Mereka membuat perjanjian yang dirahasiakan, yaitu, bahwa Aslan harus menyerahkan diri pada Jadis. Dan Aslan pun menepati janjinya pada malam hari, dia akhirnya dibunuh oleh Jadis diatas meja batu (Stone Table) disaksikan oleh semua pengikut Jadis. Susan dan Lucy yang melihat kejadian itu sangat sedih. Sementara Peter dan Edmund baru diberitahu kejadian itu oleh dryad (roh pohon). Karena Aslan sudah tidak ada, maka sekarang Peter yang memimpin. Peter memutuskan untuk perang. Jadis yang mengetahui keputusan Peter pun menyetujuinya. Ketika perang sedang berlangsung dan pasukan Narnia semakin terjepit, keajaiban terjadi. Susan dan Lucy yang masih setia menemani Aslan mendapati Aslan hidup kembali karena pengorbanannya. Tanpa pikir panjang lagi, Aslan, Susan dan Lucy menuju istana Jadis. Di sana, banyak sekali orang-orang Narnia yang telah disihir menjadi batu. Aslan menghembuskan nafasnya dan orang-orang itu bisa bergerak kembali. Mereka semua langsung menuju tempat perang dengan tambahan banyak pasukan. Aslan berhadapan langsung dengan Jadis, dan Aslan berhasil membunuhnya. Perang selesai. Dan esoknya, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy diangkat oleh Aslan menjadi Raja dan Ratu Narnia penguasa Cair Paravel.

Hingga akhirnya mereka semua sudah dewasa dan sedang berburu rusa putih, mereka menemukan kembali jalan lemari. Mereka memasukinya, dan ketika keluar mereka mendapati diri mereka sedang berada di rumah Profesor Kirke dan menjadi anak-anak kembali. Tidak ada perubahan waktu sejak mereka pergi ke Narnia. Tidak ada yang menyadari bahwa mereka sudah pergi selama bertahun-tahun dan menjadi Raja dan Ratu suatu negeri.

Seri 3 The Chronicles of Narnia

The Horse and His Boy

Karya: C.S. Lewis

Kisah ini terjadi pada saat Peter menjadi Raja Agung Narnia, dan ketiga adiknya menjadi Raja dan Ratu Narnia. Ada seorang anak bernama Shasta yang tinggal jauh di selatan Narnia bersama Ayah angkatnya. Suatu hari, ada orang Calormen datang ke rumahnya untuk bertamu. Seperti biasa, Shasta disuruh di luar, akhirnya dia memilih bersama si kuda milik orang Calormen tersebut. Shasta mengeluhkan nasibnya pada kuda itu, dan tiba-tiba si kuda menjawab semua keluhannya. Shasta sadar bahwa kuda itu bisa bicara. Kuda yang bernama Bree itu mengajaknya pergi ke negeri asalnya, Narnia, suatu negeri indah yang hanya ada kebahagiaan. Shasta menyetujuinya dan mereka pergi diam-diam. Di tengah perjalanan, mereka bertemu Aravis dan kudanya, Hwin yang juga berasal dari Narnia dan bisa bicara. Mereka sama-sama ingin pergi ke Narnia. Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada seseorang yang menarik dan memukul Shasta. Sesaat kemudian, dia dibawa ke rumah yang bisa disebut kerajaan. Di sana ada seorang Ratu cantik yang mengkhawatirkannya. Raja dan Ratu tersebut sebenarnya adalah Raja Edmund dan Ratu Susan. Dan mereka semua memanggil Shasta dengan sebutan Pangeran Corin. Shasta duduk dan beristirahat, tetapi Shasta bisa mendengar pembicaraan mereka. Ratu Susan dilamar oleh Pangeran Rabadash (dari Calormen), tetapi Ratu Susan tidak mau menerimanya. Tapi mereka khawatir jika Ratu Susan menolak, mereka akan mendapat perlawanan dari Calormen. Cukup sampai di situ yang Shasta dengar, karena dia disuruh istirahat di kamarnya. Di kamar, tiba-tiba ada anak yang memanjat jendela. Mereka sama-sama terkejut karena wajah mereka sangat mirip, dan Shasta yakin bahwa anak itu adalah Pangeran Corin. Mereka hanya sempat mengobrol sedikit dan kemudian menjadi teman. Setelah itu, Shasta meninggalkan kamar itu dengan memanjat jendela. Sementara yang terjadi pada Aravis, dia bertemu dengan teman lamanya, Lasaraleen. Mereka berjalan dan tidak sengaja sampai di tempat rahasia orang Calormen. Di sana ada Rabadash, dan ayahnya, Tisroc, serta penasihatnya. Mereka berbicara, Rabadash meminta izin Tisroc untuk menyerang Narnia. Dan Tisroc menjawab, terserah apa mau Rabadash, tetapi Rabadash sendiri yang menanggungnya. Itu keputusan rapat, dan Aravis dan Lasaraleen pergi. Aravis akhirnya bertemu tiga temannya kembali. Mereka hendak menuju Archenland (negeri sahabat Narnia, dan Pangeran Corin adalah Pangerannya). Di tengah perjalanan, mereka diserang singa hingga Aravis, Bree, dan Hwin tidak bisa melanjutkan perjalanan. Shasta yang melanjutkan perjalanan karena pasukan Rabadash semakin dekat.. Akhirnya Shasta bertemu dengan Raja Lune (Raja Archenland) dan memberitahukan bahwa Calormen akan menyerang Narnia serta Archenland juga bisa dikuasai. Tetapi Shasta terpisah dari pasukan Raja Lune, tetapi dengan susah payah, akhirnya dia bisa sampai di Narnia. Shasta bertemu Raja Edmund, Ratu Lucy, dan Pangeran Corin. Corin segera menghampiri Shasta dan memperkenalkannya pada mereka semua. Corin diam-diam mengajak Shasta berperang (karena seusia mereka Belem boleh ikut perang). Saat perang berlangsung, Shasta sangat tegang. Tetapi akhirnya Narnia dan Archenland berhasil menang. Setelah itu, Raja Lune datang, menyambut keberanian anaknya.

Aravis membukakan pintu, dia terkejut ada seorang Pangeran di hadapannya. Itu Shasta. Shasta menceritakan bahwa dia dan Corin kembar, dan dia bernama asli Cor. Dulu, waktu Cor dan Corin lahir, centaurus peramal memberitahu bahwa Cor akan menjadi penyelamat Archenland dan Narnia. Tapi ada pria jahat bernama Lord Bar yang mendengar ramalan itu dan membawa Cor pergi sebelum Raja Lune berhasil menghentikannya. Cerita selesai, dan nyatanya Cor berhasil menyelamatkan Archenland dan Narnia dengan cara memberitahukan bahwa Calormen akan menyerang. Jika tidak ada Cor, pasukan Narnia dan Archenland pasti tidak akan siap diserang pasukan Calormen.

Cor akhirnya menjadi Raja Archenland setelah Raja Lune meninggal. Cor dan Aravis menikah dan mempunyai anak Ram Agung dan menjadi Raja yang paling terkenal. Sementara Pangeran Corin dijuluki si tinju petir karena tidak ada yang bisa mengalahkannya, walaupun Raja Cor sendiri. Bree dan Hwin juga menikah tapi tidak satu sama lain.


Seri 4 The Chronicles of Narnia

Prince Caspian

Karya: C.S Lewis

Musim sekolah akan dimulai, dan Peter, Susan, Edmund, Lucy sedang menanti kereta yang akan membawa mereka ke sekolah yang terpisah. Tapi tiba-tiba mereka merasakan sihir yang menarik mereka. Dan sihir itu kembali membawa mereka ke Narnia. Ada rasa kerinduan saat itu. Di Narnia, mereka berjalan dan sampai di reruntuhan Cair Paravel. Mereka sadar bahwa Cair Paravel telah runtuh sejak ditinggalkan mereka. Esoknya, mereka melihat orang yang ingin membunuh seeokor dwarf, dan mereka berhasil menolong dwarf itu. Dwarf yang bernama Trumpkin itu menceritakan yang terjadi: seorang Pangeran yang bernama Caspian telah diambil haknya menjadi Raja Narnia oleh pamannya sendiri, Raja Miraz. Raja Miraz ingin membunuh Caspian, tetapi Caspian berhasil melarikan diri dan sekarang tinggal bersama para dwarf. Caspian mempunyai terompet yang dulunya milik Susan yang berfungsi memanggil bantuan. Dan ternyata sewaktu Caspian meniup terompet itulah, Peter, Susan, Edmund dan Lucy terpanggil ke Narnia. Begitulah ceritanya dan sekarang mereka akan menemui Caspian yang berada di meja batu. Panjang sekali perjalanan mereka ke meja batu, dan mereka sempat membuat beberapa kesalahan yang menghambat mereka menemui Caspian. Tetapi akhirnya, mereka sampai juga di meja batu. Tapi hanya Peter, Edmund, dan Trumpkin yang menuju tempat Caspian. Susan dan Lucy bersama Aslan. Setelah bertemu Caspian, mereka semua berunding. Akhirnya Peter mengusulkan bahwa Raja Miraz ditantang untuk berduel dengan Raja Peter. Raja Miraz akhirnya menerima tantangan tersebut. Menentukan nasib Narnia lama atau Telmarine (bangsa Raja Miraz). Saat duel dimulai, sangat sulit siapa yang akan menang. Karena keduanya sama kuatnya. Bantuan tiba-tiba datang untuk Narnia lama, Aslan, Susan, dan Lucy datang bersama para pohon-pohon yang bisa berjalan menyerbu orang-orang Telmarine hingga ke jembatan yang putus. Akhirnya pasukan Telmarine menyerah. Setelah itu, Aslan menceritakan bahwa orang-orang Telmarine datang melalui cara yang sama oleh Peter, Susan, Edmund, dan Lucy. Akhirnya Aslan membuka pintu. Peter masuk terlebih dahulu, kemudian disusul Susan, Edmund, Lucy, dan orang-orang Telmarine lainnya. Dan keempat saudara itu kembali di stasiun tanpa perubahan waktu.

Dan di Narnia, Caspian akhirnya menjadi Raja Narnia.



Seri 5 The Chronicles of Narnia
The Voyage of the Dawn Treader

Karya; C.S. Lewis

Edmund dan Lucy kembali ke Narnia dengan sepupu mereka yang manja, Eustace Scrubb. Mereka mendapati mereka di Narnia dengan menaiki kapal yang bernama Dawn Treader. Mereka bertemu dengan Raja Caspian, Reephiceep, Lord Drinian, dan lain-lain. Sudah tiga tahun mereka tidak ke Narnia dan mereka mendapati Caspian sudah dewasa. Misi Raja Caspian dan pengikutnya berlayar di Dawn Treader adalah untuk mencari tujuh bangsawan teman Ayahnya yang menghilang saat dikirim berlayar oleh Raja Miraz dulu. Mereka adalah Lord Revillian, Lord Berne, Lord Agoz, Lord Mavramon, Lord Octesian, dan Lord Rhoop. Tingkah Eustace sangat menyebalkan dan sempat dibenci oleh orang-orang di Dawn Treader. Petualangan pertama mereka di Lone Islands, Caspian akhirnya menemukan Lord Bern dan mengangkat Lord Bern menjadi Gubernur Lone Islands. Petuangalan kedua, dialami Eustace, dia berubah menjadi naga karena keserakahannya sendiri, dikakinya terdapat gelang emas yang diyakini dari Narnia. Akhirnya dengan bantuan Aslan, Eustace kembali menjadi manusia, dan gelang yang dipakainya diyakini adalah milik Lord Octesian saat menjumpai kematiannya. Sejak saat itu, tingkah Eustace berubah, dia menjadi baik dan tidak menyebalkan lagi. Petualangan ketiga bertempur dengan ular laut. Petualangan keempat, mereka menemukan Death Water/Gold Water, yaitu danau yang bila dimasukkan sesuatu akan menjadi emas. Di dalamnya, terdapat orang yang sudah menjadi emas (tentu saja sudah mati) diyakini adalah salah satu dari tujuh bangsawan yang mereka cari. Petualangan kelima, dengan musuh yang tidak kelihatan. Petualangan selanjutnya, mereka menemukan Lord Rhoop di pulau yang mengerikan, yaitu tempat mimpi menjadi nyata. Akhirnya mereka menemukan pulau Ramandu yang di dalamnya terdapat tiga orang yang tertidur, mereka dalah Lord Agoz, Lord Revillan, dan Lord Mavraman. Tiba-tiba muncul gadis cantik menghampiri mereka dan sesaat kemudian muncul Ayahnya yang mengatakan jika ingin membangunkan tiga Lord ini, mereka harus pergi menuju ujung akhir dunia dan meninggalkan salah satu dari mereka untuk meneruskan perjalanan ke akhir dunia. Akhirnya ketika sudah saatnya menurunkan salah satu dari mereka, Reephiceep dengan senang hati menawarkan diri untuk meneruskan perjalanan mereka, Caspian dengan berat hati mengizinkannya. Sementara itu, Edmund, Lucy, dan Eustace melanjutkan ke negeri Aslan. Akhirnya di sana, mereka bertemu dengan Aslan. Mereka sempat bercakap-cakap sebentar sebelum Aslan memulangkan mereka ke Bumi.

Di Narnia, Caspian menikahi gadis Ramandu yang menjadi Ratu Narnia.



Seri 6 The Chronicles of Narnia
The Silver Chair

Karya: C.S. Lewis

Eustace sedang membicarakan Narnia dengan temannya, Jill Pole di belakang gymnasium sekolah. Tiba-tiba mereka dikejar oleh anak-anak dan guru (karena sebelumnya Jill menangis dan itu membuat bingung mereka). Eustace dan Jill kabur menuruni tebing tanah dan mencari pintu jalan keluar sekolah. Setelah memasuki pintu itu, mereka malah mendapati berada di Narnia. Karena kecerobohan Jill, Eustace jatuh ke jurang. Jill sangat bingung hingga akhirnya dia bertemu dengan Aslan. Jill diberi tugas oleh Aslan untuk menyelamatkan Pangeran Rilian, putra Raja Caspian yang sedang tertawan. Aslan memberikan empat petunjuk untuk mengelamatkan Rilian. Setelah Jill mengerti, Jill dipertemukan dengan Eustace kembali. Di sana, mereka melihat seorang raja yang sudah tua sekali, sudah pasti itu Raja Caspian. Eustace jadi merinding, dulu waktu dia ke Narnia, Caspian belum setua itu. Kemudian mereka bertemu dengan burung hantu, Glimfeather. Malamnya, mereka diajak rapat burung hantu. Para burung hantu menceritakan kisah Pangeran Rilian: saat itu Rilian masih muda, dia sedang berjalan-jalan bersama ibunya, Ratu Ramandu. Saat istirahat, tiba-tiba datang ular berwarna hijau membunuh Ratu Ramandu. Rilian sangat sedih, sejak saat itu, dia sering pergi mencari ular hijau itu, hingga Rilian tidak pernah kembali lagi. Itu kisahnya, kemudian Glimfeather membawa Eustace dan Jill kepada makhluk sejenis marsh-wiggle yang bernama Puddlegum. Esoknya, mereka bertiga mulai mencari Rilian berbekal keempat petunjuk Aslan. Banyak petualangan yang mereka hadapi, mulai dari melewati raksasa, dijadikan pie manusia, dan menghadapai manusia dunia bawah. Setelah melewati petualangan panjang itu, akhirnya mereka sampai di kerajaan Dunia Bawah. Mereka bertemu dengan kesatria di dalam kerajaan itu. Mereka menceriatakan misi mereka, tetapi si kesatria menanggapinya dengan tawaan. Mereka hanya mengobrol sedikit karena kesatria itu bilang saat malam tiba, dia harus diikat di kursi perak karena terkena kutukan dan bisa sangat berbahaya. Saat waktunya tiba, mereka memutuskan untuk melihat perubahan sikap kesatria itu. Tapi saat perubahan itu berlangsung, si kesatria langsung berontak minta dibebaskan dan bersumpah atas nama Aslan, dan mengaku bahwa namanya adalah Rilian. Mereka terkejut dan langsung membebaskan Pangeran Rilian. Setelah bebas, Rilian menghancurkan kursi perak itu. Tepat sekali saat Ratu Dunia Bawah, yaitu Green Kirtle datang. Dia menunjukkan ekspresi marahnya dan berubah menjadi ular hijau yang dulu membunuh Ratu Ramandu. Akhirnya setelah bertarung sangat lama, mereka berhasil membunuh ular itu. Dendam Rilian sudah terbalas. Setelah itu, mereka mencari jalan keluar ke Dunia Atas. Mereka akhirnya sampai dengan cara mengejutkan. Ketika Rilian hendak bertemu Caspian, ternyata tepat sekali saat Caspian meninggal. Rilian sangat sedih. Sementara Eustace dan Jill keburu dipanggil Aslan kembali ke dunia mereka.



Seri 7 The Chronicles of Narnia

The Last Battle

Karya: C.S. Lewis

Pada hari-hari terakhir Narnia, ada seekor kera bernama Shift dan keledai bernama Puzzle. Mereka beteman, tapi lebih tepat jika dikatakan Puzzle adalah pesuruh Shift. Suatu hari, mereka menemukan kulit singa yang gagah. Shift menyuruh Puzzle memakainya agak bisa berpura-pura menajdi Aslan. Sementara itu, Raja Tirian sedang merenung ditemani Jewel ( seekor kuda bertanduk). Tiba-tiba datang dryad yang melapor bahwa pohon-pohon ditebang, Raja Tirian segera pergi ditemani Jewel untuk mencari siapa yang membuat kekacuan ini. Mereka sampai di bukit istal dan mendengar bahwa Aslan yang menyuruh membuat kekacuan ini. Tiba-tiba ada yang menyekap Tirian dan Jewel. Malam hari Tirian disekap, Tirian merasa ada di kerumunan tujuh orang yang sedang makam malam. Orang-orang itu kaget melihat Tirian. Stelah itu, Tirian kembali berada di ruang penyekapan lagi. Esoknya, ada dua anak yang membebaskan Tirian, mereka adalah Eustace dan Jill. Tirian sangat kaget melihat dua anak yang ada di masa Raja Rilian (kakek buyutnya). Eustace dan Jill menceritakan bahwa di dunia kita: mereka terkejut dengan hadirnya Tirian di makan malam bersama Paman Diggory, Bibi Polly, Peter, Edmund, dan Lucy. Berpikir pasti terjadi sesuatu di Narnia, mereka melakukan sesuatu. Sebelum berada di Narnia kali ini, Eustace dan Jill sedang naik kereta api (dengan Paman Diggory, Bibi Polly, dan Lucy di lain gerbong) untuk menemui Peter dan Edmund yang membawa cincin (yang ada di masa awal Narnia). Tapi tiba-tiba mereka merasakan benturan keras dan tiba-tiba mereka ada di Narnia ini. Itu ceritanya. Kemudian mereka mebebaskan Jewel. Jill menemukan Puzzle dengan kulit singa disampingnya. Mereka mengetahui semuanya bahwa Puzzle dipaksa Shift berpura-pura menjadi Aslan, dan mereka memaafkannya. Setelah itu, Tirian dan para pengikut kecilnya, menyerang pengikut Shift dan orang-orang Calormen (Shift bekerjasama dengan orang Calormen). Ketika pertempuran itu berlangsung, Tirian melihat Eustace dan Jill tertangkap dan dilempar ke dalam istal. Tidak lama kemudian, Tirian juga terdorong ke dalam istal. Tiba-tiba Tirian kaget sekali melihat tujuh orang di depannya. Mereka dalah Raja Agung Peter, Raja Edmund, Ratu Susan, Lord Diggory, Lady Polly, Eustace, dan Jill. Ternyata mereka semua sampai di Narnia di tempat istal ini setelah benturan keras di kereta. Raja Peter menceritakan bahwa Ratu Susan bukan teman Narnia lagi, dia ingin sekali menjadi dewasa dan sibuk dengan kehidupan Bumi. Tiba-tiba Aslan muncul dan semua melepas kerinduan padanya. Setelah itu, mereka semua berdiri diambang pintu istal menyaksikan Narnia yang kosong dan hampa. Tiba-tiba mereka melihat ribuan dwarf, satyr, faun, raksasa, dan lain-lain berbondong-bondong memasuki pintu ambang tempat mereka berdiri. Kemudian setelah mereka semua masuk, Aslan membuat akhir seluruh dunia. Seperti kiamat dunia kita. Mereka semua merinding dan sedih menyaksikan akhir negeri tersayang mereka. Pintu ditutup. Aslan berkata Naik Lebih Tinggi dan Pergi Jauh Lebih Dalam. Mereka menuruti perintahnya. Mereka berjalan lama sekali hingga lelah, Tapi akhirnya mereka menemukan sesuatu yang mengejutkan. Cair Paravel, dan semua Narnia! Narnia belum berakhir. Mereka semua mengerti, inilah Narnia yang asli. Narnia yang dulu adalah tanah bayang-bayang. Mereka bertemu Reephiceep. Dia mengajak mereka melintasi gerbang. Kali ini mereka lebih terkejut lagi. Ada Glimfeather, Puddlegum, lalu Raja Rilian dan Ratu Ramandu, Lord Drinian, Lord Nerne, Trumpkin si dwarf, dan ratusan pahlawan lain dari Perang Pembebasan. Kemudian di sisi lain datanglah Cor Raja Archenland dengan istrinya, Ratu Aravis, Raja Lune, Pangeran Corin, Bree, dan Hwin. Ada juga Pak dan Bu Berang-berang, Mr. Tumnus. Raja Frank dan Ratu Helen. Tiba-tiba Aslan memanggil mereka. Mereka takut bahwa mereka harus kembali lagi ke Bumi. Tetapi Aslan malah mengatakan sesuatu yang membuat mereka terkejut. Bahwa benturan keras itu adalah kecelakaan kereta dan itu telah terjadi, dan Peter, Edmund, Lucy telah mati di Bumi. Setelah itu, hari-hari mereka yang sebenarnya sudah dimulai. Bagi kita, kisah ini telah berakhir, tapi bagi mereka, semua petualangan yang banyak mereka lewati hanyalah sebuah sampul dan halaman. Kali ini mereka memulai Bab Satu Kisah Agung yang belum pernah dibaca di Bumi yang berlangsung abadi, di mana dalam setiap bab lebih menyenangkan daripada sebelumnya. 
 

Sinopsis Film Titanic

Titanic adalah sebuah film produksi tahun 1997 yang diedarkan oleh Paramount Pictures dan 20th Century Fox. Film ini disutradarai oleh James Cameron. Bisa dikatakan bila film ini merupakan hasil remake dari film berjudul dan bertema serupa buatan tahun 1953

Alur cerita film ini adalah mengenai RMS Titanic yang tenggelam dalam perlayaran perdananya pada awal tahun 1912. Film ini memenangkan 11 Academy Awards yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 1998. Film ini juga berhasil menjadi film box office terbesar dalam sejarah perfilman. Kata mutiara terkenal yang disebarkan oleh film ini adalah "nothing on earth could come between them" atau dalam bahasa Indonesia berarti "tiada sesuatu pun di bumi yang sanggup memisahkan mereka".

Film ini begitu megah bahkan untuk dibandingkan puluhan tahun ke depan. Kita mengetahui bahwa Titanic adalah salah satu film termahal yang pernah dibuat.
Film dibuka dengan sebuah penelitian terhadap kapal megah yang sudah karam tanggal 15 April 1912. Penelitian itu dipimpin oleh pemburu harta karun Brock Lovett (Bill Paxton) yang sangat berambisi—seperti Cameron—menemukan berlian 54 karat yang dinamakan “jantung samudera”. Dengan dokumentasi footage bangkai Titanic asli yang diambil dengan kamera bawah air, kita menjelajahi betapa indahnya kapal itu. Mereka menemukan sebuah kotak yang diyakini merupakan tempat penyimpanan berlian itu. Saat dibuka, yang tersisa hanyalah lukisan gadis telanjang yang memakai “jantung samudera”. Ini menjadi headline news dunia. Seorang nenek berumur 101 tahun (Gloria Stuart) menelepon mereka dan mengatakan bahwa mereka telah menemukan “jantung samudera”. Mereka mengundang nenek yang mengaku bernama Rose itu. Dan Rose bersedia membagi pengalaman dalamnya 85 tahun yang lalu di kapal itu.

Dalam adegan flashback, kita disuguhi berbagai kemegahan dan pemandangan yang memanjakan mata. Kita melihat kapal Titanic berangkat, beberapa kejadian menarik selama beberapa hari di kapal, dan tenggelamnya kapal secara tragis. Dikatakan Titanic adalah benda bergerak terbesar yang pernah ada. Tuhan pun tidak bisa menenggelamkan kapal ini. yang dengan bangganya ingin membuktikan dunia kecepatan maksimal yang bisa diraih Titanic. Itu tidak disetujui sang kapten (Bernard Hill) dan perancang kapal ini, Andrews (Victor Garber). Di dukung score megah dari James Horner, Saya sungguh-sungguh merasa kaya saat Titanic mulai melaut. Kita tahu pada akhirnya kapal ini ternggelam karena bertabrakan dengan gunung es.

Inti cerita Titanic bukanlah tentang tenggelamnya kapal itu, tetapi ini tentang cinta yang tak pernah tenggelam. Cerita berpusat pada dua pecinta, Jack Dawson (Leonardo DiCaprio) dan Rose DeWitt Bukater (Kate Winslet)—nama yang perlu dicatat untuk diingat. Jack adalah pria miskin yang berkeliling dunia, melukis apa yang ingin ia lukis. Rose adalah gadis dari keluarga raja, yang hidupnya dikuasai sepenuhnya oleh calon suaminya, Cal Hockley (Billy Zane). Rose rela dijodohkan oleh ibunya (Frances Fisher), karena ayahnya meninggal hanya menyisakan hutang bagi mereka. Awal perkenalannya dengan Jack, membuat hidup Rose lebih berwarna, merasa lebih nyaman, dan mendapatkan perhatian yang selama ini ia inginkan. Jack hanya dianggap bakteria oleh Cal dan ibu Rose. Ini kisah cinta segitiga yang harus terputus karena sebuah kecelakaan besar.

Ada beberapa adegan yang terus melekat pada hati setiap penonton. Diawali dengan adegan di ujung kapal dimana keduanya membebaskan diri dan merasa seperti “terbang”, lantas saat Jack melukis Rose yang hanya memakai “jantung samudera”, Rose (secara ajaib) mengacungkan jari tengah kepada asisten Cal, Lovejoy (David Warner), adegan bercinta di dalam mobil dan akhirnya tenggelamnya kapal. Kita melihat keputus asaan, mayat-mayat yang mengapun di samudera dan kepasrahan hidup.Tragedi pada akhir kisah mampu menyentuh hati setiap penonton—bahkan untuk membuat mereka menangis.

Naskahnya sangat brilian. Saya melihat dengan jelas banyaknya kepribadian di dalam satu kapal itu. Selain Jack dan Rose (dimainkan DiCaprio dan Winslet dengan kuat), ada tokoh Cal yang sangat menarik. Dia begitu terobsesi sehingga dia merasa tangannya adalah pemegang kendali hidup Rose. Mungkin bukan karena perasaan cinta, tetapi dia hanya ingin memiliki Rose. Cal juga tokoh pria manja, pengecut, egois dan terlihat dibesarkan dengan lembut di keluarga yang selalu menyayanginya. Di satu sisi, dia juga seseorang yang jantan. Itu contoh kualitas tokoh yang tidak main-main. Beberapa tokoh pembantu juga ditulis dengan baik. Sebagai contoh kecil adalah Molly Brown (Kathy Bates) yang dibenci ibu-ibu. Tetapi dia sebenarnya pribadi yang baik jika simpatinya berhasil diraih.

Selain Cameron menghindarkan diri menciptakan tokoh yang keberadaannya tidak masuk akal, tiap baris yang diucapkan Jack kepada Rose atau sebaliknya memiliki makna yang jujur dan mendalam. Seperti kata “I trust you,” yang diucapkan Rose. Dia betul-betul serius. Dan Jack sempat mengatakan “I trust you,” saat Rose harus mengkapak borgolnya. Apa Jack benar-benar percaya? Tentu tidak. Ia hanya ingin membuat Rose percaya bahwa Jack mempercayai Rose. Itu hubungan yang jujur dan tidak cengeng.
Saya rasa film ini benar benar penuh dengan cinta dan sangat romantic.

Apa yang lebih berarti daripada kisah cinta dalam film Titanic, adalah bagaimana karakter yang berbeda-beda bereaksi di hadapan wajah kematian yang mendekat:

1. Perancang kapal tampak merasa bersalah, ia sedih dan menyesal, merenungkan kesalahan yang telah ia buat, dan membiarkan yang lain berlari ke perahu penyelamat.
2. Sang kapten tampak penuh dengan keterikatan, terjebak oleh reputasinya yang rusak dan mimpi indah pensiunnya yang hancur. Ia memegang topinya, tidak mencoba menyelamatkan diri, berdiam diri menunggu kematian. Terlalu angkuh?
3. Si orang jahat sungguh tak bermoral, mencoba menyuap dan menipu untuk menyelamatkan diri sendiri.
4. Sang petugas tidak sanggup lagi menahan beratnya tekanan saat mencoba menertibkan keadaan. Ia terpaksa menembak salah seorang penumpang yang tidak mau antri. Merasa menyesal dan tak berdaya, ia menembak dirinya sendiri!
5. Ada juga orang-orang yang langsung terjun ke laut berenang mengejar perahu penyelamat yang sudah bergerak.
6. Ada juga mereka yang berdoa dengan penuh semangat memohon pertolongan.
7. Orang biasa, saling berebut untuk dapat masuk ke dalam perahu penyelamat.
8. Terdapat juga mereka (seperti Jack dan Rose) yang tidak mau lepas satu sama yang lain, tapi tak peduli dengan sekitar! Betapa egoisnya cinta buta itu.
9. Dan tentu saja, ada sekelompok pemain musik yang membuat sejarah dengan terus memainkan musik sampai mati di tengah orang-orang yang panik.

Jadi pertanyaannya adalah: jika Anda berada di dalam Titanic pada malam itu, Anda akan bereaksi seperti apa? Anda anggap reaksi itu tepat? Apanya yang tepat?

Titanic merupakan bencana besar yang nyata. Ia merupakan satu-satunya kapal dalam sejarah yang diklaim tidak dapat tenggelam, namun ia karam dalam pelayarannya yang pertama. Apa hubungannya dengan kita?

Dari kisah nyata itu kita belajar bahwa dalam keadaan normal, setiap orang tampak baik, ramah, bersahabat, sulit untuk tahu siapa yang sebenarnya berkarakter baik atau buruk. Namun begitu krisis melanda. nah! Pada saat itulah, sifat asli setiap orang muncul! Ibarat banjir yang memunculkan semua kotoran, demikian pula kesusahan dan kemalangan akan memunculkan dengan jelas siapa yang baik dan siapa yang kurang baik. Dalam keadaan krisis, karakter asli setiap orang akan tampak lebih nyata. Ini bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang di sekitar kita, termasuk diri kita sendiri.

Pelajaran penting lainnya adalah banyak di antara kita yang merasa dirinya Titanic: kita acapkali berlaku seolah kita tidak akan pernah mati. Kita merasa tidak dapat dikalahkan oleh Usia, Penyakit, dan Kematian, tak terkalahkan melawan Hukum Kesementaraan. Terselubungi oleh ilusi besar. Kesementaraan tidak untuk dibicarakan tetapi untuk dihayati sampai ke sumsum tulang. Kematian yang mendekat merupakan motivasi paling kuat bagi kita untuk mencapai keadaan yang mengatasi kematian.

Tepat pada hari kita dilahirkan, kita semua adalah Titanic yang SEDANG tenggelam, mengawali perjalan menuju kematian. Masalahnya adalah kita tidak pernah tahu seberapa banyak bagian dari kapal kehidupan kita yang masih berada di atas air. Sudahkah Anda rencanakan cara menyelamatkan diri? Bagaimana caranya Anda akan keluar dari kapal itu? Ada sebuah pepatah kuno di India: "Hal yang paling menakjubkan di dunia ini adalah kita semua hidup seolah-olah kita masih akan hidup besok pagi."

Pada suatu hari nanti, kita tidak akan hidup lagi dan bagian yang menakutkan adalah 'besok' itu bisa saja berarti betul-betul besok! Semoga kita dapat menghargai hidup ini dan sadar betapa pentingnya melampaui hidup dan mati, hari ini. Betul, sadarilah hal itu hari ini juga! Karena besok mungkin sudah terlambat.

Iya, iya, Anda sudah pernah mendengar nasihat semacam ini ribuan kali. Jadi, apakah yang ini akan menjadi satu nasihat lagi seperti yang sudah-sudah? Anda sendiri yang menentukan. Anda boleh mulai serius memikirkannya saat ini juga, atau besok...??? 
 
SUMBER: 
http://clubandstore.com/article.php?article_id=787