PROLOG:
Keke atau Gitta Sessa Wanda Cantika adalah seorang gadis remaja yang berusia 13 tahun ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan yang dapat membunuhnya dalam waktu 5 hari. Kanker itu menggerogoti bagian kiri wajahnya sehingga terlihat buruk. Walau dalam keadaan sulit, Keke berjuang untuk tetap hidup dan tetap sekolah seperti seorang gadis normal. Ajaib, Keke mampu bertahan dari penyakit itu selama 3 tahun, melawan vonis kedokteran. Keke, yang sadar hidupnya tak lama lagi kemudian berjuang untuk terakhir kalinya dalam hidup untuk ikut dalam ujian sekolah, impiannya hanya satu, ingin lulus dari bangku SLTP dan merasakan duduk di bangku SMA. Tuhan menjawab impiannya, ia mampu lulus dengan nilai terbaik di sekolahnya dan akhirnya duduk di bangku SMA walau hanya sehari saja sebelum akhirnya ia menyerah terhadap kankernya. Atas prestasinya dan dedikasi perjuangannya ia meraih siswa teladan Indonesia pada tahun yang sama. Kisahnya menjadi inspirasi jutaan pembacanya yang tersentuh, dan mungkin bagi beberapa penderita kanker yang masih berjuang untuk sembuh.
Sebuah
kanker ganas menyerang pada bagian wajah sebelah kiri seorang gadis remaja
bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Umurnya masih 13 tahun saat dokter mengatakan
kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat bertahan selama 5 hari bila tidak
melakukan operasi segera. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan
sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3
tahun lamanya. Dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya yg terakhir ia
menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran
hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini
terjadi padanya, terjadi pada siapapun:
Tuhan . . .
Andai
aku bisa kembali
Aku
tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai
aku bisa kembali
Aku
berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan . . .
Bolehkan
aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan
. . .
Bolehkah
aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah
aku dapat melihat dengan mataku
Untuk
memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan
. . .
Izinkanlah
rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan . . .
Bolehkah
aku tersenyum lebih lama lagi
Agar
aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan . . .
Berikanlah
aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar
aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat
kecilku ini
Adalah
surat terakhir dalam hidupku
Andai
aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku
In memoriam,
Gita Sesa Wanda
Cantika (19 Juni 1991 - 25 Desember 2006)
ISTANA DALAM DUNIA
KECILKU
Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit langit kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun, Namun sepertinya Matahari mulai marah padaku, karena masih saja Aku menutup mataku. Cahaya Matahari pagi itu mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang cukup besar. Akhirnya, Aku mengalah pada alam dan Aku harus bangun, ini kah hari dimana Aku mulai harus sekolah.
Uohhhh…. teriakku sambil menguap.
Hai
sobat, kenalkan namaku Gitta Sessa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. ok! Biar
gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga saudara. Aku
mempunyai dua kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka
Koko dan Kiki, Koko, kakak tertua aku sekarang telah menikah dan memberikan Aku
seorang keponakan imut dan lucu loh.. sedangkan Kiki, kakakku ke-dua sibuk
dengan kerajaan pendidikan dia. Anaknya rajin dan pandai sekali.. terkadang
setiap aku mengalami kesusahan dalam pelajaran sekolah. Dia yang terdepan
menjadi guru privateku.
Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah telah bercerai namun hubungan masih terjalin dengan baik. Aku dan kedua Kakakku tinggal bersama Ayah. Ops.. tak lupa kukenalkan pahlawan dalam keluarga kami. Dia ini ada raja dari istana kami. Ayahku, teman sekaligus pacarku.. lucu ya.. eits jangan salah paham ya! Habis Ayah, walau sudah berumur tampang boleh dibilang ga jauh dari Tau ming se, bintang F-4 asal Taiwan itu loh..
Hm.. di hari ini! saatnya Aku ceritakan tentang bagian dari istana kami. Sejak kecil Aku mempunyai hobby Menyanyi dan Modeling. Ga percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku. Bukan sombong ya hehe. Tapi itu kan waktu kecil, sekarang Aku sibuk dengan sekolah saja kok! Masih terbayang oleh Aku, ketika Aku beberapa kali menjadi juara model di beberapa kejuaraan dan Aku juga sempat membuat album cilik. Tapi rasanya itu bagian dari masa kecil yang indah. Walau terkadang Aku masih merindukan masa masa itu.
Oh ya.. sekarang Aku duduk di bangku kelas 1 SLTP Al-Kamar, aku baru menginjak sekolah ini saat aku masuk pertengahan semester. karena beberapa masalah dalam keluarga kami, khususnya ketika perceraian orang tua. Aku dan kedua kakakku sempat memutuskan untuk berhenti sekolah. Namun akhirnya Aku rindu juga terhadap dunia pendidikan. Suatu ketika ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan. Sehingga akhirnya setelah berdiskusi kami memutuskan untuk kembali sekolah. Dan ternyata pilihan ini tidak salah.. Aku sangat bahagia karena memiliki beberapa teman yang baik dan sayang padaku.
Sobat, rasanya menjadi anak remaja adalah bagian dari hidupku saat ini. terlepas dari semua itu Aku masih berusia 13 tahun. Namun Aku juga mempunyai hobby jalan jalan ke Mal atau pun sekedar hal rahasia yang ingin Aku ungkapkan. Temen temenku suka mengeluh jika sedang berpergian denganku. Aku suka menghilang secara tiba tiba? Mereka terkadang sibuk mencari Aku kemana mana, padahal sesungguhnya Aku suka sekali menuju tempat bacaan di setiap Mal. Dari sekedar membaca komik sampe novel semua Aku suka! Makanya tak heran Aku bisa berjam-jam berdiri sambil membaca buku di sebuah kios atau toko buku.
Buat Aku pendidikan adalah segalanya. Dan segala sesuatu yang bisa aku baca untuk menambah pengetahuan otakku, selalu kulahap. Mulai dari buku Pintar sampe kamus bahasa Indonesia. Aku sih sip sip aja! Hehe. Oh ya Aku suka sekali komik keluaran jepang. Bahkan Aku bercita cita untuk menjadi penulis komik. Di sela sela waktuku, Aku selalu mengambar Manga atau tokoh kartun jepang. Entah sudah berapa banyak tokoh kartun imanijasiku terlukis di kertas fileku.
Oh ya.. tak lupa kukenalkan beberapa Sahabat terbaikku yang selalu kukenang dan kusayangin . Mereka adalah Maya yang cantik, Syifa yang unik, Echda yang selalu bikin lucu, terus Chika yang pemalu namun ga malu-maluin. Andini yang selalu tertawa dengan kencang. Kemudian ada Nelly yang mirip Krisdayanti, Idha yang ceriwis. Githon dan Sysca yang selalu berebut hobby yang sama. Dan yang terakhir Nozia yang mirip Rei si Sailor Mars.
Kami adalah geng yang selalu bersama, susah atau senang. Duka atau tangis. Apapun kami lakukan bersama. Banyak hal yang nyaris tidak pernah kami lakukan tanpa bersama. Karena kami adalah kelompok paling ngetop dan menghebohkan di sekolah kami. Tak kalah dari geng apapun. Karena kami punya motto biar kecil tapi cabe rawit. Biar masih SMP tapi kelakuan SMU hehe.
Tak terlupa satu sisi lain yang ingin kukatakan akan perjalanan cinta. Aku pun tak bisa terlepas dari jatuh cinta. Cinta yang mungkin orang lain bilang cinta monyet. Tapi buat Aku, cukup cinta yang indah. Untuk seseorang yang kusayang. Andi, dia adalah pangeran dalam hidupku. Anugerah Tuhan yang membuat Aku serasa seperti putri dalam dongeng.
Sobat, bisakah kau merasakan apa arti dunia kecil dalam hidup kamu. Ya.. dunia kecil. Terkadang ada rasa sedih, benci dan marah. Namun terlepas dari semua itu. Dunia itu terasa indah. Bukankah setiap orang terlahir untuk memiliki dunianya masing masing. Mungkin istanaku terasa indah, namun ada pun sisi dimana Aku mulai merasa sedih. Karena Aku juga manusia biasa.
Mungkin Aku pernah bangga karena terpilih menjadi siswa terladan oleh pemerintah dan Aku sempat juga mendapatkan pelukan dari Ibu Megawati yang ketika itu menjabat menjadi Presiden. Namun Aku juga harus menghadapi sebuah kenyataan orang tuaku bercerai. Bukankah dunia itu cukup adil untuk manusia. Kebahagian dan kesedihan selalu ada dalam dunia. Apakah Aku layak mengeluh? Tidak. Aku tidak mengeluh. Aku jalanin semua dengan baik baik saja.
AIR MATA ITU MULAI ADA
Suatu ketika di hari yang tak pernah Aku duga. Ketika Aku mulai merasa ada hal lain yang mulai datang pada hidupku. Kakakku Kiki pulang dengan keadaan malu untuk dilihat, wajahnya mirip sekali dengan Ikan Mas. Aku sempat membuat lelucon akan sakit mata yang dialami oleh kakakku. Usut punya usut. Terjadi kehebohan di Kelas Kakakku. Beberapa siswa mengalami sakit mata memerah. Dan salah satuhnya adalah Kakakku.
Kuperhatikan wajah Kakakku ketika makan malam bersama. Kami sempat bercanda ria dan kukatakan pendapat Aku tentang sakit mata itu. Ada mitos yang mengatakan itu akibat mengintip. Dan kakakku terlihat malu, namun dia tidak marah karena itu hanya percandaan di meja makan.
Setelah Ayah memberikan obat mata, keadaan Kakakku mulai membaik. Beberapa hari kemudian penyakit itu menghilang. Namun ketika Aku bangun di pagi hari. Aku mulai merasa mataku terasa perih, kulihat cermin di lemariku. Astaga!! Mataku memerah. Aku tertular penyakit mata dari kakak. Mungkin karena Aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
Benar saja. Tawa kakakku terlihat senang ketika ia melihat wajahku. Untungnya Ayah sempat melotot ke arah kakak dan dia terdiam. Hal pertama yang Ayah tanyakan padaku adalah.
”gimana Keke. Sakit? Nanti pulang sekolah kita ke dokter ya!” tanya ayah dan Aku hanya terdiam karena malu.
Kejadian itu baru saja terjadi di rumah. Ntah apa yang bisa kupikirkan di kelasku nanti. Semua pasti akan menertawakan Aku. Memang hal itu terjadi. Semua murid di kelasku memandang dengan aneh , dan Aku hanya menutupin wajahku dengan tisue. Hingga temen sebangkuku Chika bertanya..
”napa loe ,ke?”tanya Chika
”mata gua.. kena tepa Kiki, aduh malu deh.!” Ujarku
”ah sebodoh amet. PD aja lagi. Lagian bukan hal yang biasa kok. Kemarin kan sempet heboh heboh di Kelas sebelah juga ada yang kena!”
”oh ya kok gua ga tau ya..!”
”apa
sih yang loe tau.. komik melulu sih! Tapi baguslah dengan gitu. Mereka juga ga
ada yang berani katain loe.. takut ketepa haha!”
”dasar
loe ah hehe!” ujarku pada Chika.
Nampaknya gosip kutukan bila meledek orang yang sakit mata, cukup ampuh untuk membuat temen temenku diam. Namun aku malu untuk bertemu Andi pacarku. Untungnya hari ini dia berhalangan hadir. Aku masih sempat mengikuti pelajaran olahraga bermain Volley. Dan ketika aku bermain volley..
”ke..
loe mimisan..!” ujar Chika yang satu tim denganku
Aku terkejut tak menyadari hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Dan Aku pun berlari menuju toilet untuk membersihkan serta meredahkan mimisan ini. Untuk sesaat aku hanya beristirahat di ruang Unit kesehatan Siswa. Hingga menunggu mobil jemputan Ayah. Yang telah di beritahukan oleh wali kelas akan mimisanku.
Aku mulai mengeluh merasa sulit bernafas karena lubang hidung sebelah kiriku tersumbat. Melihat keadaanku Ayah mengira aku mengalami flu dan pilek. Akhirnya pulang dari Sekolah , kami langsung menuju dokter pribadi keluarga kami bernama Pak. Fendy.
Aku hanya terduduk terdiam ketika dokter mulai memeriksa mulut dan mataku melalui senter kecil. Kemudian ayah mulai bertanya tanya akan sakitku. Dokter hanya berkata ringan sambil membuat resep obat.
”obat ini diminum secara teratur selama Lima hari , bila tidak ada perubahaan saya akan buat surat pengantar ke prof Lukman di Rumah Sakit Darmais.” ujar dokter fendy
Aku dan Ayah hanya tersenyum kecil melihat apa yang dikatakan Dokter. Dugaan
sementara untuk penyakitku adalah Sinus, dengan minum obat secara teratur dalam
lima hari mungkin akan sembuh. Namun apa yang terjadi. Hari demi hari berlalu,
Ada yang aneh dengan diriku. Mataku tidak kunjung memutih dan terus memerah.
Mengeluarkan air mata dan terasa perih. Hidungku terus mengeluarkan darah dalam
beberapa kali sehari. Ayah mulai khwatir dan rasanya lubang hidung sebelah
kiriku terasa mati rasa.
Sesuai
perintah Dr.Fendy bila dalam lima hari tidak ada perkembangan, Aku harus menuju
rumah sakit rujukan. Aku sedikit terkejut dengan apa yang kulihat dan mulai
merasakan ketakutan kecil. Memandang sebuah rumah sakit yang besar dan untuk
pertama dalam hidupku ,aku menginjakkan kaki di rumah sakit untuk bertemu
dengan seorang Profesor Lukman.
Setelah bertemu Prof.Lukman. Ayah mulai memberikan surat pengantar yang dibuatkan oleh Dr.Fendy. setelah membaca isi surat tersebut. Prof.Lukman mulai melakukan tindakan awal. Bagian dari kepalaku akan di ronsen dan ini adalah pengalaman pertama dalam hidupku menghadapi sebuah alat canggih dari kedokteran. Aku hanya berujar dalam hatiku , ada apa dengan diriku. Mengapa hanya sebuah flu. Aku harus melakukan berbagai pemeriksaan.
Setelah hasi ronsen itu keluar dalam bentuk copy scenen. Prof Lukman terdiam dan terlihat berkonsentrasi memperhatikan hasil ronsen tersebut. Prof. Lukman. Hanya memandangku sekilas lalu berkata padaku.
”Keke. Bisa kamu keluar sebentar.. Saya ingin bicara dengan Ayah kamu sebentar.. pembicaraan orang dewasa!” jelas Prof. Lukman
”ok.. gapapa. Ayah.. Keke. Keluar dulu ya..!” ujarku untuk pamit.
Dan Aku hanya melihat Ayah masih bingung dengan permintaan Prof.Lukman padaku. Setelah itu keadaan menjadi sunyi dan Prof. Lukman mulai menghela nafas untuk memulai pembicaran dengan Ayah.
”Pak Jody..” panggil Prof.lukman pada Ayahku.
”iya..
pak, ada apa ya ! kok anak saya dari kemarin mimisan dan katanya dia susah
nafas ? Apa hasil diagnosa copy scenennya pak?” tanya Ayah.
”mohon
Pak Jody kuat mendengar semua ini.. !” jelas Prof.Lukman yang mulai membuat
ayah sedikit takut.
”ada
apa dengan putri saya pak?”tanya Ayah.
”Putri
Bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma..!!”
”hah..
rabdo…” ujar Ayah kesulitan mengulang
”penyakit
ini secara luas dikatakan tergolong Kanker.!”
”Kanker……!?”
Ayah terkejut
”benar
Pak Jody. Putri anda terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan
lunak!”
”saya tidak begitu ngerti penyakit ini.. tapi bagaimana bisa?”tanya Ayah
”saya tidak begitu ngerti penyakit ini.. tapi bagaimana bisa?”tanya Ayah
”mohon
bapak tenangkan diri sebentar..!”
”saya
minta maaf untuk mengatakan kalau penyakit kanker pada putri anda adalah kanker
paling ganas dalam tingkatan kanker. Kanker ini masuk stadium 3. dan
perkembangannya hanya lima hari. Dan ini adalah kasus pertama dalam hidup saya
melihat kejadian pada putri anda. Biasanya kanker ini hanya menyerang anak di
bawah usia 3 tahun atau usia lanjut.!”
”Professor
jangan bercanda. Keke itu jarang sakit.. bahkan tidak ada tanda tanda kalau dia
kanker!” bela ayah
dokter hanya terdiam dan mencoba membuat Ayah yang panik untuk tenang sesaat.
”Pak Jody, inilah Rabdomiosarkoma, penyakit ini merupakan kanker ganas yang tidak memiliki tanda tanda, lain dengan seperti kanker payudara ataupun kanker stadium ringan. Kanker ini berkembang sangat cepat dalam waktu lima hari. !”jelas Prof.Lukman dan Ayah mulai menangis.
dokter hanya terdiam dan mencoba membuat Ayah yang panik untuk tenang sesaat.
”Pak Jody, inilah Rabdomiosarkoma, penyakit ini merupakan kanker ganas yang tidak memiliki tanda tanda, lain dengan seperti kanker payudara ataupun kanker stadium ringan. Kanker ini berkembang sangat cepat dalam waktu lima hari. !”jelas Prof.Lukman dan Ayah mulai menangis.
”tapi
pak.. bagaimana bisa putri saya..terserang kanker begitu menakutkan seperti
ini!”tanya ayah ulang
”Pak Jody. Saat ini bukanlah saatnya untuk mencari penyebab kanker ini. namun adalah saatnya untuk mengobati kanker ini agar tidak berkembang secara luas pada pasien”jelas Prof .lukman.
”Pak Jody. Saat ini bukanlah saatnya untuk mencari penyebab kanker ini. namun adalah saatnya untuk mengobati kanker ini agar tidak berkembang secara luas pada pasien”jelas Prof .lukman.
Ayah
hanya bisa menangis dan Prof berusaha membuat Ayah tenang. Setelah kemudian
keadaan mulai terkontrol. Prof mulai menjelaskan prosedur yang harus dilakukan
untuk menyembuhkan Aku serta melenyapkan kanker ini. Prof Lukman mengambil copy
scenen tengkorak wajahku kemudian mulai menjelaskan tindakan yang harus
dilakukan.
”jadi
langkah yang harus dilakukan adalah mengangkat kanker ini melalui operasi. Dan
operasi yang harus dilakukan adalah memotong tulang pipi, kemudian mata, dan
setengah dari wajah pasien. Boleh dikatakan putri bapak kemungkinan akan
menjadi buta dan cacat”jelas Prof. Lukman
”astaga
Pak, kanker itu hanya sekecil kuku, mengapa operasi harus sampe kayak gitu?”
tanya Ayah kaget
”Pak Jody. Prosedur pengangkatan kanker adalah secara medis adalah seperti ini, mengenai masalah sehabis operasi, bisa dengan melakukan operasi plastik pada wajah pasien!”
”Pak Jody. Prosedur pengangkatan kanker adalah secara medis adalah seperti ini, mengenai masalah sehabis operasi, bisa dengan melakukan operasi plastik pada wajah pasien!”
”tapi
pak. Anak saya adalah seorang wanita. Bagaimana dia menghadapi masa depan
setelah operasi yang nyaris menghabiskan sebagian muka dia!”
”tapi
ini adalah keputusan yang terbaik..bagaimanapun tidak ada pilihan lain untuk
kanker Rabdomiosarkoma!!”
”apakah
ada jaminan setelah melakukan operasi. Putri saya akan sembuh!” tanya Ayah dan Prof
Lukman hanya terdiam
”saya
tidak bisa menjamin semuanya, karena untuk kanker stadium rendah saja.
Keberhasilan sembuh pada pasien sangat kecil. Apalagi dengan keadaan putri
bapak, yang saya bisa katakan adalah semua kehendak Tuhan.!”
”berikan
saya waktu untuk menjawab dokter. Saya harus melakukan diskusi masalah ini
dengan keluarga. Dan memberikan keputusan!”jelas Ayah
”Pak
Jody, remukkanlah masalah ini dengan cepat. Karena kanker ini berkembang sangat
cepat!”
Ayah hanya bisa terdiam untuk beberapa saat. Sedangkan Aku mulai bosan menunggu hasil pembicaraan Ayah dengan Prof.Lukman. Untungnya ada salah satu suster yang tidak bertugas dan dia bersedia menemani Aku berbicara. Suster yang sangat ramah itu terlihat baik dan ramah padaku. Dan saat Aku mulai berbicara dengan suster. Ayah muncul dengan wajah terlihat murung.
Ayah hanya bisa terdiam untuk beberapa saat. Sedangkan Aku mulai bosan menunggu hasil pembicaraan Ayah dengan Prof.Lukman. Untungnya ada salah satu suster yang tidak bertugas dan dia bersedia menemani Aku berbicara. Suster yang sangat ramah itu terlihat baik dan ramah padaku. Dan saat Aku mulai berbicara dengan suster. Ayah muncul dengan wajah terlihat murung.
”Ayah..
lama banget sih!!.. untung ada suster yang temenin Keke ngobrol!” jelasku
”maaf
ya keke.. tadi ada hal penting yang mesti Ayah bicarakan sama
Prof.Lukman.”jelas ayah
Aku
tak mengerti apa yang terjadi. Namun saat itu juga ayah berlutut mengikutin
tinggi badanku. Dia memandangku dengan wajahnya kemudian ia mulai memelukku.
Aku merasa malu saat itu ketika suster mulai tersenyum melihat tingkah ayahku
yang tak biasa.
”aduh
ayah.. malu neh, kenapa sih tiba tiba gini !” ujarku
”aduh
gapapa lagi Keke. Ga usah malu malu gitu. Artinya Ayah Keke sayang sama Keke.. ya
akan pak!” tanya suster itu
dan
Ayah hanya terdiam tanpa bicara. Kemudian kami mulai kembali ke dalam mobil.
Tidak ada canda apapun didalam mobil seperti biasanya. Ayah terlihat berbeda
dari biasanya. Karena rasa penasaran ayah hanya dia saja, Aku pun mulai
bertanya..
”Ayah..
apa sih kata Prof.Lukman tentang penyakit Keke!” tanyaku
dan
ayah hanya tersenyum kecil dan berkata..
”Keke
hanya sakit flu biasa. Tidak ada yang perlu ditakutkan.. minum obat nanti juga
sembuh, Keke tahan dulu ya.. !!” jelas ayah.
Apakah
ini sebuah pernyataan yang sesungguhnya. Aku mulai merasa ada yang tidak benar.
Namun Aku tidak ingin berpikir apapun, karena sesungguhnya aku lebih tahu apa
yang terjadi dalam tubuh aku. rasa sakit pada hidungku mulai terasa menghambat
pernafasanku. Namun aku hanya bisa bertahan untuk tidak membuat diriku seolah
sakit. Aku ingin buktikan kalau apa yang Ayah katakan adalah benar..
HARI INDAH ITU TELAH
DATANG
Hari indah dan harapan yang Aku nanti akhirnya telah datang. Doaku selama ini telah didengarkan oleh Tuhan. Kesabaran dan keihklasan Aku menerima semua cobaan ini telah terbayar dengan kesembuhan. Kini, Aku bisa melakukan apapun untuk hidupku yang telah hilang. Aku ingin membalas segala rasa sedih yang kualami dengan keceriaan.
LAHIR 19 JULY 1991-25 DESEMBER 2006
ALBUM PERDANA KETIKA AKTIF : ALBUM RAME RAME ANAK IDOLA
KELUARGA : AYAH DAN 2 ORANG KAKAK LAKI LAKI.
PRESTASI : 1999 ANAK TELADAN INDONESIA
BEBERAPA PENGHARGAAN : MODEL DAN MENARI
Surat kecil untuk Tuhan, surat terakhir gadis remaja penderita kanker ganas.
Tuhan ..
Andai
aku bisa kembali.
Aku
tidak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan
..
Andai
aku bisa kembali
Aku
tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku ,terjadi pada siapapun.
Cuplikan itu menjadi sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Umurnya masih 13 tahun saat dokter mengatakan kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat bertahan selama 5 hari bila tidak melakukan operasi segera.
Hati ayah mana yang tidak hancur ketika tau jalannya operasi itu harus membuat sang putri kehilangan sebagian wajahnya. Sedangkan sang putri mulai bertanya mengapa diwajahnya mulai tumbuh gumpalan sebesar buah kelapa. Tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara. Namun perlahan Keke mulai menyadari dirinya bukan sakit biasa, ia sadar hidupnya tak mungkin akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker.
Walau akhirnya ia tau ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada
siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum
kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia
masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan
kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker
itu sesaat.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya. Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya. Dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. Perjalanan waktu, biografi Keke pun dipasarkan secara luas.
SUMBER : Klik Disini
Aku juga pnya lokh video nya.... Diliat yahhh, biar makin menyentuh hati ...hehe :P :P :P
SELAMAT MENONTON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar