Afektif berkaitan
dengan sikap dan minat yang dapat membentuk tanggung jawab, kerjasama,
disiplin, komitmen, dan percaya diri. Semua kemampuan ini harus menjadi bagian
dari tujuan pembelajaran sekolah. Wilson berpendapat afektif juga berkaitan dengan perasaan atau emosi.
David Krathwohl membagi afektif menjadi lima jenjang :
1. Penerimaan
(receiving) atau diartikan memperhatiakan
2. Responding (menanggapi) atau diartikan adanya
partisipasi aktif
3. Menilai
(Valuring) atau diartikan menghargai
4. Mengatur
dan mengorganisasikan (organization) atau diartikan mempertemukan perbedaan
nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum
5. Karakterisasi
dengan suatu nilai atau komplek nilai (charecterization by evalue or calue
complex) atau diartikan keterpaduan semua system nilai yang telah dimiliki oleh
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Tujuan dari mengukur kemampuan afektif
adalah:
a.
Untuk mendapatkan umpan balik (Feedback)
b.
Untuk mengetahui tingkat perubahan
tingkah laku peserta didik
c.
Untuk menempatkan peserta didik dalam
situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan tingkat pencapaian serta
karakteristik anak didik
d.
Untuk mengenal latar belakang kegiatan
belajar dan kelainan tingkah laku anak didik
Jika dilihat dari karakteristik afektif
ada lima tujuan, yaitu:
-
Sikap
-
Minat
-
Konsep diri
-
Moral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar